Tiga Hal yang Selalu Harus Dijaga Seorang Mu’min
Renungan Ringan di itbima.blogspot.com
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Pernahkah kita duduk sejenak di tengah hiruk-pikuk rutinitas, lalu bertanya dalam hati,
"Sudahkah aku benar-benar hidup sebagai seorang hamba Allah yang sejati hari ini?"
Di blog itbima.blogspot.com, kami sering mengajak pembaca untuk merenung sejenak, keluar dari rutinitas, dan menengok ke dalam diri. Kali ini, mari kita buka lembaran hati kita untuk menerima nasihat dari salah satu risalah para ulama terdahulu yang ringkas namun sarat makna.
Tiga Perkara Pokok dalam Hidup Seorang Mu’min
Seorang alim pernah berkata dengan penuh kasih dan hikmah:
“Tidak boleh seorang Mu’min dalam satu pun keadaan, kecuali ia harus berurusan dengan tiga perkara: perintah yang wajib dilaksanakan, larangan yang wajib dijauhi, dan ketentuan Allah yang wajib diridhai.”
Kalimat ini ringkas, tetapi jika direnungkan, mengandung prinsip hidup yang mendalam. Ia adalah kompas yang menunjukkan arah keimanan kita, di tengah banyaknya persimpangan zaman ini.
Mari kita renungi satu per satu.
1. Melaksanakan Perintah Allah
Taat kepada Allah bukan selalu tentang hal-hal besar seperti pergi haji atau membangun pesantren. Kadang, bentuk ketaatan justru hadir dalam hal-hal yang paling sederhana: menepati janji, bangun pagi untuk shalat Subuh, menjaga adab dalam berbicara, atau sekadar membantu orang lain dengan tulus.
Di dunia yang serba cepat ini, menjalankan perintah Allah adalah cara kita untuk tetap manusiawi. Tunduk pada-Nya adalah cara kita menjaga makna hidup.
Pertanyaannya:
Apakah hari ini aku sudah melakukan sesuatu yang membuat Allah ridha?
2. Menjauhi Larangan-Nya
Di zaman digital seperti sekarang, godaan maksiat bisa datang kapan saja: dari layar handphone, percakapan ringan, bahkan dari pikiran sendiri. Menjaga diri dari yang dilarang Allah membutuhkan kesadaran dan tekad yang kuat.
Menjauhi larangan Allah adalah bentuk cinta kita kepada-Nya. Kita tidak ingin menyakiti hati-Nya, tidak ingin menjadi hamba yang durhaka. Dan setiap kali kita berhasil menahan diri dari sesuatu yang dilarang, itu adalah kemenangan iman yang luar biasa, meskipun tidak dilihat manusia.
Pertanyaannya:
Apa hari ini aku sudah menjauhi sesuatu yang dibenci oleh Allah, walau tidak ada yang tahu?
3. Ridha terhadap Ketentuan Allah
Ini mungkin yang paling sulit. Tidak semua hal di dunia ini berjalan sesuai keinginan kita. Ada harapan yang belum tercapai, doa yang belum terkabul, atau rencana yang berubah arah.
Namun seorang Mu’min tahu, bahwa takdir adalah bagian dari cinta Allah. Ridha bukan berarti menyerah tanpa usaha, tapi yakin bahwa di balik semua yang terjadi, ada hikmah yang belum terlihat.
Pertanyaannya:
Sudahkah aku menerima hari ini sebagaimana adanya, tanpa keluhan, dengan penuh keyakinan kepada Allah?
Tiga hal ini bukan untuk direnungkan sekali lalu dilupakan. Tapi justru harus dihidupkan setiap hari dalam hati, pikiran, dan perbuatan kita.
-
Apa perintah Allah yang bisa aku jalankan hari ini?
Apa larangan Allah yang perlu aku hindari sekarang?
-
Dan apakah aku ikhlas menerima apa yang Allah tetapkan padaku hari ini?
Kalau setiap hari kita menyempatkan merenungi ini, maka hidup tidak akan pernah kosong dari arah. Iman tidak akan mudah goyah, dan jiwa akan tetap terjaga.
Iman Itu Harus Dijaga Setiap Hari
Menjadi Mu’min bukan berarti harus selalu benar. Tapi berarti selalu berusaha untuk lebih baik dari hari kemarin. Tidak apa-apa jika masih sering khilaf, asal ada niat untuk memperbaiki. Tidak masalah jika jatuh, asal mau bangkit dan kembali.
Di blog itbima.blogspot.com, kami percaya bahwa tulisan bisa menjadi cermin jiwa, pengingat di tengah kesibukan. Semoga tulisan ini menjadi salah satu yang bisa mengetuk lembut hati kita, untuk kembali menyusun niat, memperbaiki langkah, dan meneguhkan iman.
Tiga hal yang harus kita jaga hari ini dan seterusnya:
-
Jalankan perintah Allah,
-
Jauhi larangan-Nya,
-
Ridha atas takdir-Nya.
0 Comments