Header Ads Widget

+ Ikuti

Cinta yang Tak Berubah: Kisah Aby & Sayang

Di tengah kesibukan dunia yang terus berubah, ada satu hal yang tetap sama dalam hidupku—panggilan sayang dari wanita yang selalu menjadi cahaya dalam hari-hariku. Dari pertama kali kami membangun rumah tangga hingga kini dikaruniai dua buah hati, panggilan itu tak pernah berubah. "Aby," begitu istriku memanggilku, dengan lembut dan penuh cinta. Dan aku? Aku selalu memanggilnya "Sayang," sebuah kata yang tak pernah kehilangan makna, sejak masa muda hingga hari ini.

Takdir yang Menyatukan Bima & Malaka

Aku berasal dari Bima, Nusa Tenggara Barat, dan istriku lahir serta dibesarkan di Malaka, Nusa Tenggara Timur. Jarak dan budaya yang berbeda bukanlah penghalang bagi kami, justru menjadi warna yang memperkaya perjalanan cinta ini. Allah mempertemukan kami dengan cara-Nya yang indah, menyatukan dua hati dalam ikatan pernikahan yang penuh berkah.

Sejak awal, aku tahu bahwa dia adalah perempuan yang akan menjadi pelengkap hidupku. Dia yang lembut, penuh perhatian, dan selalu sabar menghadapi kerasnya duniaku. Sementara aku, dengan segala kekurangan, berusaha menjadi imam yang terbaik untuknya.

Cinta dalam Kesibukan

Kami berdua adalah orang-orang yang sibuk. Aku mengabdikan diri sebagai guru Pendidikan Agama Islam, membimbing generasi muda agar memiliki akhlak yang baik. Sementara Sayang, dengan penuh kasih, mengabdikan dirinya sebagai bidan di RSUPP Betun, membantu ibu-ibu melahirkan generasi baru ke dunia.

Waktu kami bersama tak selalu banyak. Kadang, aku pulang saat ia baru saja berangkat kerja, atau sebaliknya. Tapi meski begitu, selalu ada cara untuk tetap merasa dekat.

Kami punya kebiasaan sederhana yang menjadi penguat cinta: mengawali dan mengakhiri hari dengan doa bersama. Sebelum tidur, Sayang akan menyandarkan kepalanya di bahuku, dan aku akan menggenggam tangannya erat. Kami meminta kepada Allah agar diberi keberkahan, kesehatan, dan kebahagiaan dalam rumah tangga ini.

Dua Buah Hati, Hadiah Terindah dari Allah

Perjalanan kami kini semakin lengkap dengan kehadiran dua malaikat kecil yang menjadi pelengkap kebahagiaan. Mereka adalah saksi dari cinta kami, bukti bahwa kasih sayang yang tulus akan berbuah manis.

Melihat Sayang menjadi seorang ibu membuatku semakin mencintainya. Dia bukan hanya istri yang luar biasa, tetapi juga ibu yang penuh kelembutan dan ketulusan. Aku melihat bagaimana ia dengan sabar menenangkan anak-anak saat mereka rewel, bagaimana ia tersenyum lelah setelah berjaga semalaman di rumah sakit tetapi tetap menyempatkan waktu untuk mereka.

Di setiap panggilan "Aby" yang ia ucapkan, ada doa. Dan dalam setiap "Sayang" yang kusampaikan, ada cinta yang tak pernah pudar.

Cinta yang Selalu Bertumbuh

Kami telah melewati banyak hal bersama. Tawa, tangis, suka, duka—semua telah menjadi bagian dari perjalanan ini. Tapi satu hal yang selalu kujaga, cinta ini tak akan berubah.

Mungkin nanti, rambut kami akan memutih, langkah kami tak lagi sekuat dulu, dan suara kami tak lagi sejelas sekarang. Namun, aku ingin tetap mendengar panggilan itu—"Aby" dari bibirnya yang lembut. Dan aku ingin tetap bisa membalasnya dengan penuh kasih—"Sayang."

Hingga kapan pun, aku ingin tetap menjadi Aby untukmu, dan kau tetap menjadi Sayang untukku. Semoga Allah selalu menjaga rumah tangga ini, hingga kita bersama tak hanya di dunia, tetapi juga di surga-Nya.

Aamiin. 💕✨

Post a Comment

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

0 Comments

BLOG INI MENAMPILAN TULISAN LAYAK BACA YANG MEMUAT BERBAGAI MACAM ILMU DAN INFORMASI TERKINI DAN TERAPDATE, JANGAN LUPA KLIK TOMBOL BERLANGGANA UNTUK MENDAPATKAN NOTIFIKASI POSTINGAN TERBARU. TERIMAKASIH...!