"Islam itu indah, tetapi kadang keindahannya tertutup oleh perilaku sebagian penganutnya."
Kalimat ini bukan sekadar refleksi, tapi juga nasihat penting: jangan nilai Islam dari kelakuan oknum, tapi dari sumber ajarannya. Karena Islam diturunkan langsung oleh Allāh ﷻ, Tuhan yang Maha Luhur dan Maha Bijaksana.
Islam adalah raḥmatan lil-‘ālamīn — rahmat bagi seluruh makhluk. Dasar-dasar ajarannya meliputi tauḥīd, keadilan, kasih sayang, dan kedamaian. Allāh ﷻ memerintahkan umat-Nya untuk menebar kebaikan, menegakkan keadilan, menjaga amanah, dan berlaku jujur.
Nabi Muhammad ﷺ diutus sebagai uswah ḥasanah — teladan akhlak yang agung, sebagaimana firman Allāh ﷻ dalam Al-Qur’an:
(QS. Al-Aḥzāb: 21)
Hari ini, sebagian orang menilai Islam hanya dari potongan berita, komentar media sosial, atau perilaku buruk segelintir yang mengaku Muslim. Akibatnya, Islam sering disalahpahami. Padahal, Islam tak pernah mengajarkan kekerasan, kebencian, apalagi ketidakadilan.
Salah besar jika kita menilai agama dari oknum. Itu ibarat menyalahkan lautan hanya karena satu kapal karam.
Yuk, Kembali ke Sumber Asli
Mari kita kembali menilai Islam dari Al-Qur’ān dan Sunnah Nabi Muhammad ﷺ, bukan dari perilaku manusia yang tak luput dari dosa. Banyak orang menemukan kebenaran setelah membaca langsung kalām Allāh ﷻ, atau menyaksikan satu akhlak mulia dari Muslim sejati.
Terkadang, hanya satu ayat bisa menyentuh hati. Satu kebaikan bisa membuka jalan hidayah.
Islam Bukan Apa Kata Orang, Tapi Apa Kata Allāh ﷻ
Kita tidak bisa mengontrol semua ucapan dan persepsi orang tentang Islam, tapi kita bisa memilih untuk hidup sesuai petunjuk Allāh ﷻ dan tuntunan Nabi Muhammad ﷺ.
Kenali Islam dari ajarannya, bukan dari oknumnya. Karena ajarannya suci, berasal dari Allāh ﷻ, sedangkan manusia bisa salah dan khilaf.
0 Comments