Di sebuah sudut sekolah, di tengah tembok biru dan udara pagi yang tenang, berdiri sosok yang memberi hangat dalam diam. Ia tersenyum, membentuk simbol hati di atas kepala—sederhana, tapi penuh makna.
Namanya Ibu Arni, seorang guru dari SMA Negeri Harekakae. Sekolah besar yang berdiri tegak di wilayah perbatasan Indonesia, tepatnya di Kabupaten Malaka. Meski berada di desa terpencil, SMA Negeri Harekakae tetap mudah diakses dan menjadi pusat pendidikan yang penting bagi masyarakat sekitar.
Hari itu, entah dalam kegiatan apa, beliau terlihat berada di SMP Kristen Betun. Tapi bukan soal tempatnya yang menjadi sorotan, melainkan sikapnya. Karena inspirasi sejati tak mengenal ruang. Bahkan dari satu unggahan singkat, kita semua—termasuk pembaca itbima.blogspot.com—tersentuh oleh ketulusan seorang pendidik.
“Jika terjatuh, bangun lagi. Jangan biarkan kerikil menghalangi mu mencapai garis finish.”
“Rahasia kehidupan adalah jatuh tujuh kali dan bangun delapan kali.”
![]() |
itbima.blogspot.com terispirasi dari Bu Arni |
Di tengah tenangnya suasana desa dan jauhnya dari hiruk-pikuk kota, berdirilah SMA Negeri Harekakae—bukan sekadar bangunan pendidikan, tapi pelita harapan di ujung negeri.
Sekolah ini besar—bukan hanya karena jumlah siswanya, tetapi juga karena semangat mereka yang ada di dalamnya. Akses yang relatif mudah menjadi keuntungan tersendiri, menjadikan sekolah ini sebagai magnet pendidikan bagi banyak keluarga di kawasan perbatasan. Di sinilah Ibu Arni mengabdi. Bagi beliau dan rekan-rekan sejawat, menjadi guru bukan sekadar pekerjaan, tapi panggilan jiwa.
Bangkit Itu Indah, Apalagi di Tengah Kerikil
Dalam hidup, kerikil itu pasti ada. Tapi seperti yang ditulis Ibu Arni, jangan biarkan itu menjadi alasan berhenti. Karena setiap kerikil hanyalah ujian kecil yang menguatkan langkah menuju garis akhir.
Bangkit setelah jatuh adalah pilihan. Dan Ibu Arni menunjukkan bahwa guru pun manusia—mereka juga lelah, jatuh, terluka. Tapi mereka memilih untuk bangkit. Lagi dan lagi. Demi anak-anak negeri. Demi pendidikan yang hidup.
Dari Perbatasan, Untuk Indonesia
Melalui itbima.blogspot.com, kisah ini kami tulis dan tayangkan—sebagai bentuk rasa hormat dan kagum pada mereka yang mengabdi di tempat-tempat yang kadang luput dari sorotan. Tapi dari tempat seperti inilah, inspirasi justru datang dengan cara paling jujur.
Terima kasih, Ibu Arni.
Dari senyum dan kata-katamu, kami belajar: bahwa hidup bukan tentang tak pernah jatuh, tapi tentang selalu berani bangkit—dan tetap tersenyum.
2 Comments
Thanks itbima.com
ReplyDeleteTulisannya juga sangat menginspirasi.
Btw, fotonya aduhai
Terimakasih telah berkunjung dan membuat agar hidup ku lebih semangat untuk berkarya.
Delete