Harekakae, 19 September 2025 – Apel pagi di SMA Negeri Harekakae pada Jumat (19/9) dipimpin oleh guru piket, Bapak Maksimus Klau. Dalam arahannya, beliau menekankan pentingnya kedisiplinan, keteraturan, serta semangat gotong royong dalam pelaksanaan kegiatan sekolah.
Di hadapan Wakasek, guru, pegawai, cleaning service, security, serta seluruh siswa, Bapak Maksimus menyampaikan koreksi atas pelaksanaan apel pagi yang dinilai masih menghabiskan banyak waktu hanya untuk mengatur barisan.
“Jam efektif jangan sampai tersita hanya karena barisan. Lonceng berbunyi berarti semua sudah harus berada di lapangan untuk mengikuti apel,” tegasnya.
Selain itu, beliau memberikan apresiasi kepada siswa piket kelas yang telah melaksanakan tugasnya dengan baik. Menurutnya, kegiatan sederhana tersebut mengajarkan nilai kerja sama, gotong royong, serta keindahan kebersamaan yang perlu dipertahankan.
Bapak Maksimus juga menegaskan agar setiap izin keluar masuk lingkungan sekolah tetap dikoordinasikan dengan guru piket. Hal ini penting agar suasana dan situasi sekolah tetap terkendali.
“Kami stand by di meja piket, jadi segala hal yang berkaitan dengan izin maupun titipan informasi dari guru dapat disampaikan melalui guru piket,” jelasnya.
Apel pagi ditutup dengan doa yang dipimpin oleh dua orang siswa dari kelas XI, dengan tata cara agama Katolik. Siswa lain dipersilakan menyesuaikan menurut keyakinan masing-masing. Setelah doa, apel ditutup dengan pengumuman bahwa apabila ada kelas kosong karena guru berhalangan hadir, siswa diminta segera menghubungi guru piket.
Dengan arahan tersebut, apel pagi SMA Negeri Harekakae pada 19 September 2025 berlangsung tertib, penuh nuansa kedisiplinan, serta menghidupkan kembali semangat gotong royong di lingkungan sekolah.
%20%23beritasatu%20%5BenISUp9RvE4%20-%201402x788%20-%201m32s%5D_11zon%20(1).png)
_11zon.jpg)
0 Comments