Header Ads Widget

+ Ikuti

Pidato Menggema di PBB, Prabowo Tegaskan Indonesia Siap Akui Israel Jika Palestina Merdeka


New York, 23 September 2025
— Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto tampil di panggung dunia dengan pidato yang tegas dan emosional dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York. Dalam forum yang dihadiri Presiden Prancis Emmanuel Macron, para pemimpin dunia, serta perwakilan negara anggota PBB, Prabowo menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung penuh kemerdekaan Palestina dan mendorong terciptanya perdamaian abadi di Timur Tengah.

Seruan Kemanusiaan

Dalam pidatonya, Prabowo menyampaikan keprihatinan mendalam atas krisis kemanusiaan di Gaza. Ia menyoroti ribuan korban jiwa yang mayoritas adalah perempuan dan anak-anak, serta ancaman kelaparan yang menghantui warga sipil.

“Ribuan nyawa tak bersalah, banyak di antaranya perempuan dan anak-anak, telah terbunuh. Kelaparan membayangi manusia, bencana sedang berlangsung di depan mata kita. Indonesia mengutuk semua tindakan kekerasan terhadap warga sipil,” kata Prabowo.

Pernyataan ini sejalan dengan posisi tradisional Indonesia yang sejak lama mendukung perjuangan Palestina, namun kali ini ditambah dengan tawaran langkah konkret dalam mewujudkan perdamaian.

Solusi Dua Negara sebagai Jalan Damai

Prabowo menekankan bahwa hanya solusi dua negara yang dapat menjadi jalan keluar dari konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina. Ia menegaskan bahwa Indonesia siap mengambil langkah berani dengan mengakui Israel, asalkan negara tersebut terlebih dahulu mengakui kemerdekaan Palestina.

“Hanya solusi dua negara yang akan mengarah pada perdamaian. Begitu Israel mengakui kemerdekaan Palestina, Indonesia akan segera mengakui Israel dan mendukung jaminan keamanan bagi semua pihak,” tegasnya.

Pernyataan ini dianggap sebagai sinyal perubahan penting dalam diplomasi Indonesia. Selama ini, Indonesia termasuk negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Namun, pernyataan Prabowo membuka peluang bagi posisi Indonesia untuk menjadi mediator yang lebih aktif di kancah internasional.

Dukungan terhadap Deklarasi New York

Prabowo juga menyebut Deklarasi New York sebagai landasan baru menuju perdamaian yang adil dan menyeluruh. Ia memuji negara-negara Barat seperti Prancis, Kanada, Australia, Inggris, dan Portugal yang sudah mengakui Palestina sebagai langkah berada di “sisi kanan sejarah.”

“Kita harus mengakui Palestina sekarang. Mengakhiri perang harus menjadi prioritas utama kita,” ujarnya.

Indonesia Siap Kirim Pasukan Penjaga Perdamaian

Tak hanya berhenti pada diplomasi, Prabowo menyatakan kesediaan Indonesia untuk mengirim pasukan penjaga perdamaian di bawah bendera PBB. Langkah ini mempertegas peran Indonesia sebagai salah satu kontributor utama dalam misi perdamaian dunia.

“Kami siap mengambil bagian kami dalam perjalanan menuju perdamaian ini. Kami bersedia menyediakan pasukan penjaga perdamaian,” kata Prabowo yang disambut tepuk tangan meriah para delegasi.

Analisis: Posisi Indonesia dalam Diplomasi Global

Pidato Prabowo di PBB bukan sekadar pengulangan sikap historis Indonesia yang pro-Palestina, melainkan sinyal strategis untuk menempatkan Indonesia sebagai pemain kunci dalam diplomasi internasional. Dengan mengaitkan pengakuan Palestina dan Israel secara bersamaan, Indonesia mencoba menawarkan jalan tengah yang realistis, sekaligus menjaga kredibilitas PBB yang kerap dinilai lemah dalam menangani konflik tersebut.

Selain itu, kesiapan Indonesia mengirim pasukan penjaga perdamaian memperlihatkan ambisi Prabowo untuk menjadikan Indonesia bukan hanya “suara moral”, tetapi juga aktor nyata dalam menjaga stabilitas global.

Sikap ini juga berpotensi memperkuat posisi Indonesia di mata dunia, khususnya negara-negara Muslim dan negara-negara berkembang yang selama ini menaruh simpati pada Palestina, tanpa menutup pintu diplomasi dengan negara-negara Barat yang memiliki kedekatan dengan Israel.

Penutup dengan Seruan Damai

Prabowo menutup pidatonya dengan seruan emosional yang menggema di ruang sidang PBB:

“Damai. Damai sekarang. Damai segera. Kita membutuhkan perdamaian.”

Pidato ini, dengan gaya lugas namun penuh muatan diplomatik, dinilai banyak pengamat sebagai salah satu momen penting yang menandai arah baru politik luar negeri Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto.

Post a Comment

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

0 Comments

BLOG INI MENAMPILAN TULISAN LAYAK BACA YANG MEMUAT BERBAGAI MACAM ILMU DAN INFORMASI TERKINI DAN TERAPDATE, JANGAN LUPA KLIK TOMBOL BERLANGGANA UNTUK MENDAPATKAN NOTIFIKASI POSTINGAN TERBARU. TERIMAKASIH...!