Mata Pelajaran: Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas X Bab 1: Kompetisi dalam Kebaikan dan Etos Kerja
Berikut adalah 10 soal
essay yang dirancang untuk menguji pemahaman mendalam siswa terhadap materi bab
tersebut. Setiap soal dilengkapi dengan jawaban contoh (sebagai panduan
penilaian) dan penjelasan (untuk guru atau siswa dalam memahami alasan
jawaban).
Soal 1:
Jelaskan pengertian
kompetisi dalam kebaikan (fastabiqul khairat) menurut ajaran Islam, beserta
contoh ibadah dan muamalah yang termasuk di dalamnya!
Jawaban Contoh: Kompetisi dalam kebaikan adalah berlomba-lomba
dalam berbuat kebaikan sebagaimana diperintahkan dalam Al-Qur'an, disebut
fastabiqul khairat. Ini mencakup ibadah (hablum minallah) dan muamalah (hablum
minannas). Contoh ibadah: melaksanakan salat berjamaah tepat waktu di masjid
dan membaca Al-Qur'an setiap hari. Contoh muamalah: membantu tetangga yang
membutuhkan pertolongan, ikut bergotong royong membangun masjid, dan menyantuni
anak yatim.
Penjelasan: Jawaban ini menguji pemahaman konsep dasar dari
halaman 6 dokumen. Penilaian: 10 poin (4 poin pengertian, 3 poin contoh ibadah,
3 poin contoh muamalah). Jawaban harus menunjukkan hubungan dengan dalil QS
Al-Ma'idah/5:48 untuk nilai tambah.
Soal 2:
Sebutkan dan jelaskan
kandungan utama QS. Al-Ma'idah/5: 48 tentang kompetisi dalam kebaikan menurut
tafsir Ibnu Katsir!
Jawaban Contoh: Kandungan QS. Al-Ma'idah/5: 48 menurut Ibnu
Katsir adalah: (1) Allah SWT menurunkan Al-Qur'an sebagai kebenaran mutlak yang
membenarkan kitab-kitab sebelumnya (Taurat, Zabur, Injil); (2) Jadikan
Al-Qur'an sebagai pedoman hidup dalam memutuskan perkara, bukan hawa nafsu; (3)
Allah memerintahkan berlomba-lomba dalam kebaikan, ketaatan, dan meninggalkan
kemaksiatan, karena kepada-Nya kita kembali.
Penjelasan: Berdasarkan halaman 4-5 dokumen. Jawaban mencakup
3 poin utama tafsir. Penilaian: 10 poin (setiap poin 3-4 poin). Dorong siswa
kutip ayat untuk kedalaman.
Soal 3:
Identifikasi tiga hukum
tajwid dalam QS. Al-Ma'idah/5: 48 beserta lafal dan keterangannya!
Jawaban Contoh: (1) Al-Qamariyah pada lafal الْكِتَابَ (al-kitaba), karena alif lam bersambung
dengan huruf "kaf". (2) Idgam Bilaghunnah pada lafal بِالْحَقِّ (bil haqqi), karena fathatain bertemu
huruf "lam". (3) Mad Lin pada lafal لِتَحْكُمَ (lituhkuma), karena huruf berharakat fathah diikuti
"ya" mati.
Penjelasan: Diambil dari tabel halaman 4 dokumen. Penilaian:
10 poin (3-4 poin per hukum, termasuk lafal dan keterangan). Jawaban harus
akurat untuk menghindari kesalahan bacaan.
Soal 4:
Jelaskan isi kandungan
hadis riwayat Ibnu Majah tentang kompetisi dalam kebaikan dari Jabir bin
Abdullah RA!
Jawaban Contoh: Hadis tersebut berisi seruan Rasulullah SAW: (1)
Segera bertaubat sebelum mati, karena tobat tertolak setelah ruh ke
tenggorokan; (2) Segera beramal saleh sebelum kesibukan mengurangi
intensitasnya; (3) Hubungkan diri dengan Allah melalui zikir dan sedekah
(sembunyi/terang-terangan) agar direzeki, ditolong, dan dicukupi kebutuhan.
Penjelasan: Berdasarkan halaman 5 dokumen. Penilaian: 10 poin
(setiap poin 3 poin). Hubungkan dengan motivasi kompetisi untuk nilai lengkap.
Soal 5:
Sebutkan tiga hal yang
harus diperhatikan ketika berkompetisi dalam kebaikan, beserta penjelasan
singkat masing-masing!
Jawaban Contoh: (1) Memegang teguh syariat Islam: Jangan keluar
batas, misalnya salat Zuhur setelah azan, bukan sebelumnya. (2) Dilakukan
dengan ikhlas hanya mengharap rida Allah: Tanpa tujuan lain yang mengganggu
niat. (3) Tidak boleh menunda kebaikan: Lakukan segera sekecil apa pun, karena
pahala dijamin dan kesempatan tak pasti.
Penjelasan: Dari halaman 6 dokumen. Penilaian: 10 poin (3
poin per hal, termasuk contoh). Jawaban menguji penerapan syariat.
Baca Juga
Soal 6:
Jelaskan manfaat dan cara
menerapkan kompetisi dalam kebaikan dalam kehidupan sehari-hari!
Jawaban Contoh: Manfaat: (1) Waktu lebih bermanfaat; (2) Energi
tersalur positif; (3) Saling motivasi; (4) Bentuk lingkungan istikamah; (5)
Selalu berbuat baik saat ada kesempatan; (6) Jadikan hamba beruntung. Cara: (1)
Biasakan berbuat baik sejak dini; (2) Perdalam ilmu Islam; (3) Berteman dengan
orang berjiwa fastabiqul khairat; (4) Pahami manfaatnya.
Penjelasan: Halaman 6-7 dokumen. Penilaian: 10 poin (5 poin
manfaat, 5 poin cara). Dorong contoh pribadi untuk esai.
Soal 7:
Apa pengertian etos kerja
menurut ajaran Islam, dan sebutkan dalil Al-Qur'an serta hadis pendukungnya!
Jawaban Contoh: Etos kerja adalah semangat kerja yang menjadi
ciri khas dan keyakinan seseorang/kelompok, yaitu bekerja keras sesuai syariat.
Dalil Al-Qur'an: QS. At-Taubah/9: 105 ("Bekerjalah! Allah, Rasul-Nya, dan
mukmin akan lihat pekerjaanmu"). Dalil hadis: HR. Muslim dari Abu Hurairah
RA ("Mukmin kuat lebih baik daripada lemah...
bersungguh-sungguhlah").
Penjelasan: Berdasarkan halaman 9 dokumen dan KBBI.
Penilaian: 10 poin (4 poin pengertian, 3 poin dalil Qur'an, 3 poin hadis).
Kutip lafal singkat untuk akurasi.
Soal 8:
Jelaskan kandungan QS.
At-Taubah/9: 105 tentang etos kerja!
Jawaban Contoh: Kandungan: (1) Bekerja/amal harus berkualitas,
karena derajat di hadapan Allah dari kualitasnya; (2) Sesuai bakat dan
kemampuan; (3) Hindari malas dan sia-siakan waktu; (4) Beramal ikhlas, karena
hanya ikhlas yang buat amal bermanfaat.
Penjelasan: Halaman 8 dokumen. Penilaian: 10 poin (2-3 poin
per poin). Hubungkan dengan seruan "Bekerjalah!" untuk kedalaman.
Soal 9:
Sebutkan dua hukum tajwid
dalam QS. At-Taubah/9: 105 beserta lafal dan keterangannya!
Jawaban Contoh: (1) Izhar Syafawi pada lafal فَاعْمَلُوا (fa' malu), karena mim mati bertemu
"wawu". (2) Al-Qamariyah pada lafal مِنْ (min),
karena alif lam bertemu huruf "ghain".
Penjelasan: Dari tabel halaman 8 dokumen. Penilaian: 10 poin
(5 poin per hukum). Jawaban harus tepat untuk uji keterampilan bacaan.
Soal 10:
Jelaskan kandungan hadis
riwayat Muslim tentang etos kerja dari Abu Hurairah RA, dan berikan contoh
penerapannya dalam kehidupan modern!
Jawaban Contoh: Kandungan: (1) Mukmin kuat lebih baik daripada
lemah (iman, Islam, ilmu, ekonomi); (2) Bersungguh-sungguh dapatkan manfaat,
minta tolong Allah, jangan lemah; (3) Saat musibah, katakan "qadha
Allah" bukan "seandainya" agar hindari syaitan; (4) Jauhi
mengemis dan waspada kebodohan/kemiskinan. Contoh penerapan: Seorang karyawan
bekerja keras sesuai kemampuan, tolak suap (kuat iman), dan saat gagal proyek,
terima sebagai takdir sambil evaluasi diri.
0 Comments